Seketika kaget nerima email hari ini karena ada reminder perpanjangan Blog dari Google, lupaa kalo dulu pernah buat Blog, heheheh
Anyway setelah 4 tahun berlalu dari terakhir posting cerita akhirnya hari ini setelah direminder google kepikiran mau nulis lagi.
Dalam 4 tahun ternyata smua banyak berubah
Susunan keluarga Yess !! anak nambah 1 jadi 4 dannn smuanya cowok
Umur ?? so pasti skrg udh nambah 4 tahun lagi jadi 40 yanggg katanya usia ini adalah usia dimana kehidupan baru dimulai, ibarat buah lagi ranum2 nya, ceileee
Karier ?? Allhamdulillah saat ini udah ada di posisi yang diimpi2 kan banyak orang and saya sangat menikmati prosesnya, dan yang pasti saya enjoy menjalaninya.
Dan perubahan yang paling hebat adalah saya hijrah sekeluarga ke Bali, dan sampai sekarang kami menetap di Bali, enjoy dengan segala hal yang ada disini.
Jalan hidup memang ga bisa ditebak, ketika membaca blog saya beberapa tahun yang lalu rasanya senyum2 sendiri dan agak mengasihani diri sendiri, hehehe segitu melasnya ya saya dulu, sekarang saya udah ga se cengeng itu deh, banyak tempaan yang bisa membuat saya jauh lebih ikhlas, nerimo, realistis walau kadang suka egois, hehehe
Kehidupan Rumah tangga juga Allhamdulillah sudah damai tentram setelah bbrp tahun dihantam badai pada akhirnya kami menemukan pola masing-masing dalam mengelola hubungan suami istri dimana semakin saya banyak memahami karakter pasangan semakin bijak saya untuk mengelola emosi sehingga konflik yang ada tidak pernah berkepanjangan.
Cukup deh postingannya, besok aku mau cerita lagi tentang dunia yang aku geluti selama 3 tahun terakhir, seruuu, journey nya lumayan, dan yang pasti banyak pelajaran yang aku dapatkan.
So Hargai apa yang km miliki, ikhlas dengan semua ujian yang ada karena kedepannya kamu akan memetik hikmah yang luar biasa dari semua ujian tersebut.
Keep Figting !!
Bunda Faezya Punya Cerita
Kamis, 30 Agustus 2018
Senin, 30 Juni 2014
Memaknai Pengorbanan
Apa Sih arti Pengorbanan?
Belum lagi aku harus membantu orang tuaku yang sudah tidak bekerja, praktis kiriman dari ku tiap bulan sangat diharapkan olehnya.
Jakarta July 2014
Sering sekali kita mendengar diluar sana orang bilang ''Cinta itu butuh Pengorbanan" trus "Kalau sayang harus mau berkorban" atau "Jangan bilang kalau sayang sama seseorang kalau tidak mau berkorban" dan masih banyak lagi ungkapan ungkapan sejenis.
Bagiku pengorbanan adalah dimana aku menomor dua atau tiga kan kepentingan pribadiku, ambisiku, impianku demi orang-orang yang kucintai.
Aku tidak menyesali jalan yang aku pilih, menikah dengan seorang lelaki dengan segala keterbatasannya dan tidak memiliki pekerjaan tetap, alhasil selama umur pernikahan akulah yang memiliki andil besar dalam menafkahi keluarga.
Pernah aku merelakan uang hasil jerih payahku untuk modal usaha, akan tetapi usaha itu alih alih bisa membantu perekonomian keluarga tapi malah gulung tikar dalam waktu gak sampai 2 tahun, aku sedih sekali rasanya jerih payahku sia2, walaupun suamiku berdalih sepi lah, partner yang tidak bisa diajak kerjasama lah atau fengshui tempat usahanya gak bagus lah, tapi tidak sekalipun dia menyalahkan dirinya sendiri dan introspeksi kenapa usaha yang dirintis dari nol itu bisa ambruk dan merugi serta menyisakan hutang yang harus aku tanggung, aku menanggung hutang-hutang dari sisa usaha tersebut, berpuluh puluh juta jumlahnya yang aku bayar dengan cara mencicil, pinjam kepada kepada perusahaan tempatku bekerja, dan aku tidak tahu kapan hutang itu akan lunas, saat aku menulis inipun aku masih mempunyai hutang sekitar 50 jt an lagi, tentunya ini bukan dari gaya hidupku sebagai istri yang bermewah mewah menghabiskan uang, tapi hutang- hutang yang terbentuk dari minusnya hasil usaha dan kekurangan kebutuhan kebutuhan rumah tangga kami yang tidak tertutupi dengan gajiku.
Meskipun gajiku tergolong besar tapi alangkah mirisnya jika setiap bulan gajiku selalu kurang untuk menutupi kebutuhan rumah tangga kami, mulai dari cicilan kendaraan, gaji pembantu, cicilan kartu kredit, belanja dapur dan biaya 3 anak usia sekolah dll, praktis tidak sampai minggu kedua aku harus pontang panting mencari solusi dari mana bisa mendapatkan uang tambahan atau pinjaman untuk menutupi kebutuhan sampai akhir bulan, setiap aku minta solusi atau bantuan dari suamiku dia cuma kasi ide ya pinjem teman2 ku donk, atau ya sabar ya saya masih berusaha, arggghhh aku kadang kesal sekali, enak benar jadi laki laki fikirku, aku terkadang ingin berteriak dan menangis, ya Allah mengapa engkau berikan ujian ini kepadaku, sungguh berat menjalani kehidupan ini, harus jadi tulang punggung keluarga dan harus menjadi istri serta menjadi ibu dari 3 orang putra dalam waktu bersamaan dan apa daya saat ini akupun hamil kembali anak ke 4, dan rasanya beban ini terasa sangat berat.
Malam-malam sepi aku sering menangis, aku tidak pernah bercerita pada siapapun, kalaupun aku mendesak suamiku untuk mencari pekerjaan dia selalu berdalih usia yang tidak lagi muda siapa yang bisa memperkerjakan pria dgn umur 45 tahun ditambah ijazah cuma SMA, saat ini dia selalu bermimpi bisa mendapatkan uang banyak dan bisa membantu aku meringankan beban aku, membayar hutang-hutang kami, tapi sampai kapan mimpi itu bisa jadi kenyataan? entahlah aku tidak terlalu percaya dan mau berharap karena aku takut kecewa.
Selain kebutuhan Rumah tangga akupun harus memikirkan kebutuhan suamiku seperti pulsa, rokok dll, aku kadang gak habis fikir dimana hati nuraninya sebagai laki laki, melihat istri tiap hari pontang panting kerja tapi sementara dia tidak berusaha melakukan apa-apa, ya kadang dia ada pergi bertemu dengan orang orang untuk urusan penjualan tanah tapi waktunya justru lebih banyak disalurkan dirumah, main internet tidur atau nonton tv atau bermain dengan anak kami.
Belum lagi aku harus membantu orang tuaku yang sudah tidak bekerja, praktis kiriman dari ku tiap bulan sangat diharapkan olehnya.
Aku kadang sedih sebagai wanita aku ingin bersolek, kesalon, beli barang2 yang aku inginkan bahkan dengan gajiku yang lumayan besar aku bisa membeli apapun yang aku suka tiap bulan seandainya suamiku bertanggung jawab menafkahi kami, tapi apa daya, aku harus menahan keinginan itu demi mencukupi kebutuhan kami, biaya makan, pendidikan dan cicilan2 itu lebih penting fikirku, kadang aku berfikir untuk aku bisa memanjakan diri dan bersenang2 dengan hasil jerih payahku itu hanya mimpi...
Ya Allah, bukannya saya mengeluh bukannya saya tidak bersyukur atas NikmatMu tapi apakah saya salah kalau saya mempertanyakan apa hikmah dari semua ini ya Allah, apakah dosa dosa saya begitu besar sehingga engkau memberikan ujian sedemikian berat padaku,,entahlah, saat ini aku hanya mencoba ikhlas, setiap rasa sakit dan sedih muncul aku berusaha untuk istighfar,,biar lah waktu yang membuktikan akan sampai kapan ini berakhir, Allah tahu aku kuat, Aku cuma berharap pahala buatku apabila aku ikhlas, karena anak-anak itu bukan kewajibanku tapi kenyataannya mereka besar dan tumbuh dan bisa bersekolah atas jerih payahku, itulah tabungan dan aset terbesarku, aku kuat karena mereka, aku tidak mau hancur dan ambruk karena ada 3 orang malaikat kecil yang sangat membutuhkan aku bahkan akan menjadi 4 dengan yang saat ini dirahimku, well akupun harus berjuang keras untuk menanggung biaya kelahirannya kelak yang harus di caesar.
Ya Allah, kuatkan aku memaknai pengrobanan ini sebagai jalan menuju Syurgamu......
Selasa, 24 Juni 2014
Gak Sabar Nunggu 9 Juli a.k.a Pemilu
You know what???
Asli cape bin pegel liat posting di medsos (Media Sosial) dan berita dimana-mana yang memuat tentang copras capres melulu...udah pulang kerja capek dengerin radio dimobil masih soal copras capres, sampe rumah nonton tv, copras capres lagi yang dibahas, belom lagi gontok gontokannya itu lohh...temen jadi lawan, lawan jadi temen hihihihi.
Dan 1 lagi, akhir akhir ini saya jadi malas buka FB, bukan apa2 wall saya dipenuhi dengan tagline dari media-media lokal maupun headline berita tentang salah satu capres, yang ini bilang black campaign lah yang ini bilang fitnah lah..heyy come on yang mau jadi Presiden nya aja gak repot kok para pendukung nya repot banget yang asli ulahnya bikin sebel.
Ada temen saya sempat pasang DP,,,yang intinya begini, "Kalau Prabowo gak kepilih jadi Presiden dia tetep jadi pengusaha dan peternak kuda, kalau Jokowi gak kepilih jadi Presiden dia tetap Gubernur DKI" nah Elo jadi Apaaa? tetep kuli kan? hahahahaha ini ngena banget,, bikin mikir...
So lepas dari berita miring tentang salah satu capres dan pencitraan2 yang katanya sengaja dibuat untuk makin menaikkan pamor nya saya fikir masyarakat jaman sekarang udah makin pinter, mereka juga akan melihat background dan rekam jejak Capres itu masing-masing, percuma juga pencitraan-pencitraan dan embel2 nya itu...hmmm moga moga masyarakat makin cerdas ya.
Apalagi sebentar lagi Ramadhan,,please stop hujat menghujat dan memfitnah mending kita fikirin bukber dimana,,,kuliner apa yang enak buat bukber dan liburan lebaran mau mudik atau liburan kemana, heheehhehe
Hayo kalender cepetan muter yaaa biar besok udah langsung 9 Juli dan udah ketahuan pemenangnya siapa...gasabar.com
Asli cape bin pegel liat posting di medsos (Media Sosial) dan berita dimana-mana yang memuat tentang copras capres melulu...udah pulang kerja capek dengerin radio dimobil masih soal copras capres, sampe rumah nonton tv, copras capres lagi yang dibahas, belom lagi gontok gontokannya itu lohh...temen jadi lawan, lawan jadi temen hihihihi.
Dan 1 lagi, akhir akhir ini saya jadi malas buka FB, bukan apa2 wall saya dipenuhi dengan tagline dari media-media lokal maupun headline berita tentang salah satu capres, yang ini bilang black campaign lah yang ini bilang fitnah lah..heyy come on yang mau jadi Presiden nya aja gak repot kok para pendukung nya repot banget yang asli ulahnya bikin sebel.
Ada temen saya sempat pasang DP,,,yang intinya begini, "Kalau Prabowo gak kepilih jadi Presiden dia tetep jadi pengusaha dan peternak kuda, kalau Jokowi gak kepilih jadi Presiden dia tetap Gubernur DKI" nah Elo jadi Apaaa? tetep kuli kan? hahahahaha ini ngena banget,, bikin mikir...
So lepas dari berita miring tentang salah satu capres dan pencitraan2 yang katanya sengaja dibuat untuk makin menaikkan pamor nya saya fikir masyarakat jaman sekarang udah makin pinter, mereka juga akan melihat background dan rekam jejak Capres itu masing-masing, percuma juga pencitraan-pencitraan dan embel2 nya itu...hmmm moga moga masyarakat makin cerdas ya.
Apalagi sebentar lagi Ramadhan,,please stop hujat menghujat dan memfitnah mending kita fikirin bukber dimana,,,kuliner apa yang enak buat bukber dan liburan lebaran mau mudik atau liburan kemana, heheehhehe
Hayo kalender cepetan muter yaaa biar besok udah langsung 9 Juli dan udah ketahuan pemenangnya siapa...gasabar.com
Pengalaman Bully yang Membuat Struggle
Bully???
Mungkin ini sering terjadi di sekitar kita atau kita sendiri pernah mengalami...saya sangat berempati dengan orang orang yang pernah di bully karena saya sendiri pernah mengalami itu selama bertahun tahun. Tapi di Bully juga yang mebuat saya mandiri, berani melakukan segala hal sendiri dan membuat saya menjadi pribadi yang struggle.
Saya punya pengalaman menarik tentang Bully dimasa kecil dan remaja yang ingin saya share,, well cerita dimulai ketika saya SD, terus terang saya terlahir bukan dari keluarga berada, sejak umur 8 bulan (masih bayii banget yaaa) orang tua saya berpisah alias divorce sehingga saya kecil di asuh oleh nenek, kemana ibu dan ayah saya? wah saya juga tidak tahu tuh, yang saya dengar ketika saya mulai mengerti adalah mereka mencari kehidupan mereka masing masing entah dimana saya kecil juga tidak mengerti, waktu itu saya tidak terlalu mengerti apa arti perpisahan yang jelas saya kecil tumbuh bersama nenek dan kakek serta 3 orang tante saya dan 1 om saya.
Saya tumbuh dalam keprihatinan ekonomi dimana nenek dan kakek saya harus berjualan setiap hari untuk membiayai ke 4 adik ibu saya yang masih bersekolah kala itu, termasuk saya.
Ketika saya SD, saya selalu sedih ketika pengambilan raport teman2 diantar ibu sementara saya tidak tahu harus minta tolong siapa untuk megambil Raport, karena tidak mungkin rasanya meminta kepada nenek saya karena dari subuh hingga maghrib nenek saya selalu sibuk di warungnya. Jangan tanya soal buku dan perlengkapan sekolah, sepatu pun saya hanya punya 1 dan bolak balik saya jahit sendiri karena sobek, untuk membeli baru suatu hal yang langka buat saya, bahkan setiap pulang sekolah saya selalu menentengnya dan pulang tanpa alas kaki dengan alasan biar sepatu saya lebih awet.
Guru saya hanya menatap kasihan apabila saya bilang saya akan mengambil Raport saya sendiri dan saya tidak bisa meminta nenek atau kakek saya mengambilnya karena mereka sibuk, apalagi tante-tante saya mana mungkin mereka mau dimintai tolong bahkan mereka cenderung memusuhi saya karena kehadiran saya adalah beban tambahan bagi nenek dan mereka selalu menyalahkan ibu saya karena telah meninggalkan saya, harusnya bukan ibu mereka yang harus mengurus saya.
Sungguh masa kecil yang sangat sulit, saya sendirian dan benar-benar sendirian, saya sudah terbiasa mengurus diri saya sendiri ketika kecil, kelas 3 SD saya sudah bisa mencuci pakaian orang 1 rumah, saya menyiapkan keperluan sekolah saya sendiri dan makan pun mengambil sendiri tampa disiapkan siapapun, untunglah setiap hari nenek selalu menyediakan makanan dirumah untuk kami makan, setidaknya nasi dan lauk seadanya selalu saya termui sepulang sekolah. Sepulang sekolah jangan harap saya bisa langsung main saya harus mencuci, membersihkan rumah membantu nenek menyiapkan dagangan, baru sore saya bisa sedikit bersenang senang dengan teman sebaya disekitar rumah.
Masa sulit itu membuat saya tumbuh menjadi Pribadi yang tidak cengeng, tomboi dan sedikit keras, tapi semangat belajar saya tinggi, saya ingin sukses, saya ingin sekolah yang tinggi agar saya bisa berhasil dan tidak diejek oleh keluarga saya, saya selalu juara dikelas, tapi karena saya hidup dikampung dan semua teman-teman saya tahu siapa saya dan dimana tempat tinggal saya maka setidaknya hal itulah yang kemudian membuat saya terkucil dan saya seperti dibully oleh teman-teman perempuan saya, mereka menolak berteman dekat dengan saya bahkan saya pun sering duduk sendiri di kelas sementara yang lain duduk berdua, hingga lulus SD saya lebih banyak berteman dengan anak-anak cowok, bahkan saya berkelahi pun dengan cowok jarang berkelahi dengan cewek karena saya dijauhi, hahahahaha.
Ketika menginjak SMP masa sulit itu semakin membuat saya khawatir apakah saya bisa terus sekolah atau tidak karena nenek saya terlihat hampir menyerah, disatu sisi tante saya 1 orang harus kuliah dan satu orang masih duduk di bangku SMA, puncak kesedihan saya adalah saat saya dititipkan ke seorang saudara jauh oleh nenek karena nenek akan merantau untuk mencari penghidupan yang lebih baik..tante saya yang pertama sudah menikah dan membawa tante saya yang bungsu untuk tinggal bersamanya, tante saya yang nomer 2 hidup dan bekerja dikota sambil kuliah, begitu juga dengan om saya, tinggallah saya sendiri kecil dan masih hijau tapi harus memahami dan mengerti semua kondisi ini.
Ternyata masa sulit itu belum berakhir, ketika saya dititipkan dirumah saudara nenek itulah kejadian pahit kembali saya alami, saudara saya hanya memiliki rumah dengan 2 kamar tidur sehingga saya tidur diluar bergabung dengan anak anaknya yang laki laki dan perempuan, suatu malam saat sedang terlelap tidur saya terbangun karena merasa ada tangan tangan yang menggerayangi tubuh saya, dan ternyata benar, anak laki-laki saudara saya yang kala itu duduk dibangku SMA tengah menggerayangi dan meraba raba tubuh saya, saya langsung bangun dan duduk, karena takut anak laki-laki nya tsb pura pura tidur kembali, alhasil saya juga takut ada yang mendengar akhirnya saya mencari tempat yang agak jauh dari dia dan saya mencoba memejamkan mata, tapi sumpah mata saya tidak mau terpejam sampai pagi.
Saya kabur keesokan harinya kerumah tante saya, meskipun berat untuk menampung saya diapun bersedia memberikan tempat untuk saya, saya berterima kasih kepada tante saya karena dia mau membiayai sekolah saya dan memberi makan serta tempat tinggal dirumahnya, meskipun saya harus menjadi pembantu, setidaknya saya bisa selamat dan aman dirumahnya. Masa SMP dirumah tante saya lalui dengan banyak kesedihan dan air mata mulai dari sering terlambat sekolah, sehingga saya sering di bully disekolah, selain harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga, saya juga baru bisa berangkat sekolah setelah tante saya pulang kerumah dari mengajar karena kebetulan beliau seorang guru, sekolah saya kebetulan masuk siang dan saya sekolah ditempat beliau mengajar.
Karena sekolah saya masuk siang maka saya harus mengasuh anak-anaknya tante saya sampai beliau pulang, kebayang bukan anak umur 14 tahun harus menjalani itu semua, dan masa inipun saya dibully, saya praktis hanya punya teman 1 orang yang benar benar prihatin dan memahami kondisi saya, namanya deviana, dialah yang selalu mensupport saya, bahkan dia tak segan segan ikut terlambat datang kesekolah hanya karena harus menunggu saya, kebetulan rumah kita berdekatan, apalagi kalau ada kegiatan ekstrakurikuler pagi rasanya saya malu dan minder karena saya harus gotong-gotong bayi dan 1 balita untuk dibawa kesekolah dan dititipkan ke tante saya, nanti sehabis extra kurikuler anak anak tsb saya bawa pulang kembali dengan naik angkot, untunglah deviana selalu membantu saya, hiks saya akan ingat selalu kebaikan dan ketulusan kamu dev.
Masa kecil dan remaja saya yang penuh duka ternyata berakhir juga, tiba tiba ayah saya mengirimkan uang yang di weselkan ke alamat rumah nenek dikampung, dan melalui tante saya uang itu bisa saya terima, saya bisa membeli keperluan-keperluan sekolah yang selama ini mungkin beberapa tahun sekali baru bisa terbeli, selama ini saya disekolah selalu minder karena sepatu saya sobek, tas saya sudah sobek dimana mana, resleting nya rusak, rasanya iri melihat teman teman yang gonta ganti sepatu, tas baru, hmmm saya sangat senang memiliki barang barang baru yang tadinya hanya bisa saya lihat di toko, apalagi beberapa bulan kemudian ayah saya kembali mengirimkan uang dalam jumlah yang cukup banyak, hati saya berkata saya harus bertemu beliau saya harus cari beliau dan saya harus bersamanya, saya gak mau menderita dan terus tinggal menumpang dengan orang lain, dan kekuatan tekad saya itu didengar oleh salah seorang kerabat yang kebetulan bertamu kerumah tante saya, dia akan ke Jakarta, saya nekad dan ingin ikut dengan beliau berbekal uang yang saya miliki, akhirnya semester akhir kelas 2 SMP saya berangkat ke Jakarta dan tidak pernah ingin kembali ke Padang, tapi beruntunglah ayah saya mau mengurus segala kepindahan sekolah saya sehingga saya tetap bersekolah pada akhirnya dan bisa lulus dari SMP.
SMA sampai jadi Sarjana dengan predikat sangat memuaskan adalah hasil kerja keras saya dan juga kesadaran saya yang ingin merubah nasib dan ingin menunjukan kepada kelaurga besar bahwa saya anak yang dulu tidak mereka anggap dan mereka lecehkan bisa menjadi seseorang, masa kecil yang penuh tempaan membuat kesadaran saya akan pendidikan sangat tinggi, saya tidak mau menyia-nyiakan waktu dan kesempatan serta melakukan hal hal yang merugikan saya, praktis bangku universitas saya tempuh dalam waktu 3,5 tahun saja dan ketika wisuda saya menjadi wisudawan termuda kala itu.
Bangga tentu saja, dan kebanggaan saya yang lain adalah dimana masih dalam masa kuliah saya sudah bekerja dan mencari uang sendiri, saya tidak bisa selamanya menyusahkan orang tua dalam hal ini ayah saya karena saya masih memiliki 3 orang adik tiri yang semuanya juga bersekolah dan yang paling besar juga sudah menginjak bangku universitas.
Bersambung.....
Capek juga, hehehe tapi belum berakhir, kesuksesan saya di pendidikan dan karier tidak berbanding lurus dengan kesuksesan saya dalam rumah tangga...kisah pahit silih berganti selama 12 tahun menjadi seorang istri dan ibu, tar saya nulis lagi yaaa
Senin, 23 Juni 2014
Opening Just Share What I am
Ini Judul apaan sih, hehehe gak ngerti
Yang jelas saya hari ini senengggg banget, seperti dapat mainan baru, seperti menemukan sesuatu yang berharga, entah karena kesibukan dan tuntutan pekerjaan saya tidak pernah terfikir sebelumnya untuk mebuat Blog, padahal lingkungan saya, pekerjaan saya tidak jauh dari yang namanya internet, maklum saya hampir 8 tahun berkecimpung di dunia IT bekerja sebagai Sales dan sampai hari ini masih mencintai pekerjaan saya.
Heran ya kok tiba2 kepikiran ngeblogg, awalnya bermula dari hobby saya membaca, ya membaca apa saja mulai dari novel, majalah, koran atau cerita Fiksi, hobby ini sudah dari SD, bahkan dulu ketika SD jamannya majalah Bobo, saya yang bukan berasal dari keluarga berada terus terang tidak mampu untuk membeli majalah itu, tapi saya gak kehilangan akal, saya punya teman SD kebetulan anak orang kaya, setiap sore saya selalu sempatkan main kerumahnya untuk hanya sekedar membaca majalahnya, saking seringnya temen saya itu ampe ke gudang mereka bongkar majalah Bobo yang lama hanya karena edisi2 terbaru sudah selesai saya lahap, hahahahah akhirnya ibu tema saya merasa gak tega alhasil majalah Bobo anaknya yang sudah di gudang dan akan dijual ke tukang loak di berikan kepada saya untuk di bawa pulang, kebayang senangnya bawa pulang sekarung majalah Bobo, hehehehe.
Kebiasaan membaca akhirnya membuat saya tertarik dengan dunia tulis menulis, pada saat SMP saya sering sekali mengarang Cerpen Fiksi tapi hanya jadi koleksi tampa sedikitpun keberanian untuk mengirimkannya ke Media, nahh saat ini saya sudah mampu membeli majalah remaja setiap terbit dari hasil mengumpulkan uang Jajan, majalah yang saya sering baca adalah Aneka, Anita, Gadis dsb, tapi saya lebih senang Anita karena cerpennya lebih banyak. Mungkin karena ketertarikan ini yang akhirnya selalu membuat pelajaran mengarang menjadi pelajaran dengan nilai tertinggi di sekolah, hehehehe.
Seiring waktu saya melupakan kebiasaan tulis menulis ini karena kesibukan kuliah dan harus bekerja ketika kuliah saya masih menginjak semester 7 sampai akhirnya saya menikah, punya anak saya hanya menulis ketika saya sedang sedih atau ingin menumpahkan isi hati..tapi kini dengan Blog ini saya menemukan ruang yang akan membuat saya menulis apa saja, soal pekerjaan, Hobby, dan yang paling penting soal pengalaman dan pelajaran Hidup, well kisah hidup saya mungkin tidak biasa...banyak sekali yang sudah saya lalui,,,dan menurut beberapa sahabat saya adalah wanita yang luar biasa bisa melewati ini semua...
saya ingin kisah saya, pengalaman saya akan menjadi inspirasi buat semua orang yang membaca Blogg ini.
Butt, bukan cuma soal kisah hidup, saya juga ingin nulis dan nulis tentang apapun,,,tips, trik, atau kunci sukses,,,wakakakaka (kayak saya udah sukses aja ) well setidaknya menurut Ibu saya dan Ayah saya dari beberapa anak nya sayalah yang paling Mandiri dan Sukses dalam Karir.
Langganan:
Komentar (Atom)